TIMES CIANJUR, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (17/11/2025) menyatakan bahwa dirinya masih mempertimbangkan opsi pengerahan pasukan militer ke Venezuela di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Karibia.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump ketika menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih mengenai kemungkinan mengesampingkan opsi pengerahan pasukan di lapangan.

“Saya tidak mengesampingkan itu. Saya tidak mengesampingkan apa pun,” ujar Trump.

Trump menuding pemerintah Venezuela telah mengirimkan ribuan narapidana ke wilayah AS. Ia menyebut situasi perbatasan kini lebih terkendali dibandingkan satu tahun sebelumnya.

Selain itu, Trump juga menyatakan kesiapannya untuk berbicara langsung dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Hal tersebut disampaikan menyusul serangkaian operasi militer AS terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba di Karibia.

Ketika ditanya apakah ia akan berbicara dengan Maduro sebelum mengizinkan serangan tambahan, Trump menjawab bahwa ia “mungkin akan berbicara dengannya.”

Sikap keras Washington terhadap Venezuela kembali mengemuka setelah AS menetapkan Kartel de los Soles, yang berbasis di negara tersebut, sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO). Penetapan ini memberi kewenangan lebih luas bagi otoritas AS untuk menarget kelompok atau individu yang diduga terkait dengan jaringan narkotika tersebut.

Trump juga mengisyaratkan kemungkinan langkah militer serupa di negara tetangga, termasuk Meksiko dan Kolombia, dengan alasan untuk menghentikan peredaran narkoba.

“Apakah saya akan melakukan serangan di Meksiko untuk menghentikan peredaran narkoba? Saya tidak keberatan,” ujarnya.

“Kolombia memiliki pabrik kokain. Apakah saya akan menghancurkannya? Saya akan melakukannya dengan bangga… karena itu berarti menyelamatkan jutaan nyawa. (*)