TIMES CIANJUR, JAKARTA – Panggung JF3 Fashion Festival 2025 diubah menjadi sebuah peragaan busana yang memukau dan inovatif berkat sentuhan desainer muda berbakat Howard Laurent.
Desainnya yang berani dan visioner menghadirkan koleksi yang tidak hanya memamerkan keindahan estetika, tetapi juga merefleksikan tren mode masa depan, memukau para penonton dan kritikus mode yang hadir.
Dalam momen tersebut dengan penuh rasa bangga, Howard mempersembahkan koleksi terbarunya bertajuk “Lustre,” sebuah koleksi yang merefleksikan keanggunan, kemewahan, dan cahaya dalam kegelapan.
Yang paling mencuri sorotan malam itu adalah kemunculan kembali Sarah Pandjaitan, Puteri Indonesia Sumatera Utara 2022. Sarah secara resmi dipilih sebagai muse utama Howard Laurent untuk peragaan busana ini.
Membuka show dengan balutan gaun perak megah, pemilik akun Instagram bercentang biru @sarahpdp tampil memukau dan elegan, menandai comeback-nya ke runway nasional dengan energi baru dan kelas internasional yang tak terbantahkan.
Dalam press conference resmi JF3, Howard menyampaikan alasannya memilih Sarah. "Kenapa saya memilih Sarah sebagai muse utama?" kata Howard dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (7/8/2025).
Kemudian dia melanjutkan, "Karena ia merepresentasikan identitas brand saya dengan sempurna modern, independen, kuat, dan bersinar, baik di Indonesia maupun dunia."
Pilihan ini bukan tanpa alasan. Sarah merupakan satu-satunya model Indonesia yang konsisten berjalan di runway dalam rangkaian acara fashion internasional bergengsi, mulai dari New York Fashion Week, Milan Fashion Week, hingga London Fashion Ikons Show, sejak tahun 2022 hingga 2024.
Kembalinya ia di panggung JF3 kali ini menjadi simbol akan eksistensinya yang terus bersinar, tidak hanya sebagai ikon mode tetapi juga sebagai advokat budaya Indonesia.
Lebih lanjut Sarah dikenal tak hanya karena keanggunan dan kharisma visualnya yang memukau, tetapi juga kiprahnya dalam membawa wastra Nusantara ke ranah global.
Dirinya telah menjadi suara perempuan muda yang visioner, membuktikan bahwa runway bisa menjadi wadah untuk misi yang lebih besar, bukan sekadar ajang eksistensi semata.
Sebagai bentuk komitmen terhadap karya anak bangsa, semua model dalam pertunjukan ini mengenakan sepatu dari VENIVOIR dan aksesori dari Komangtri.
Kehadiran Sarah Pandjaitan di JF3 2025 bukan sekadar comeback biasa, melainkan sebuah pernyataan kuat perempuan Indonesia mampu kembali bersinar, tampil lebih kuat, lebih anggun, dan lebih berani di kancah fashion global. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |