TIMES CIANJUR, CIANJUR – Kekosongan posisi kepemimpinan kembali terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, seiring berlanjutnya proses mutasi dan rotasi jabatan eselon II. Kali ini, kursi Kepala Dinas Kesehatan Cianjur yang sebelumnya dijabat oleh dr. Yusman, resmi kosong setelah yang bersangkutan menyatakan pengunduran dirinya.

Pengunduran diri dr. Yusman dari jabatannya tersebut menimbulkan spekulasi di kalangan internal pemerintah daerah. Pasalnya, alasan di balik keputusan tersebut tidak dijelaskan secara gamblang kepada publik. 

Namun, informasi yang beredar dari Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Cianjur, Akos Koswara, mengindikasikan adanya permasalahan yang melatarbelakangi pengunduran diri tersebut.

Akos Koswara secara terang-terangan menyebut bahwa pengunduran diri dr. Yusman disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam mengelola administrasi di lingkungan Dinkes. 

“Surat pengunduran dirinya sudah sebulan yang lalu. Baru turun surat dari Bupati sekarang,” ujar Akos menjelaskan kronologi pengunduran diri dr. Yusman dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (9/7/2025).

Lebih lanjut, Akos juga menerangkan status dr. Yusman pasca-pengunduran diri sebagai kepala dinas. Meskipun telah melepas jabatan strukturalnya, yang bersangkutan masih tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur. 

"Sekarang tugasnya sebagai fungsional ahli muda dokter di RSUD Sayang," imbuhnya, menegaskan bahwa dr. Yusman akan tetap berkarya di bidang kesehatan, namun dalam kapasitas yang berbeda. 

Kekosongan jabatan ini tentu menjadi tantangan baru bagi Pemkab Cianjur untuk segera mencari figur yang tepat guna memastikan pelayanan kesehatan di Cianjur tetap berjalan optimal. (*)