TIMES CIANJUR, CIANJUR – Skandal dugaan korupsi proyek lampu jalan di Kabupaten Cianjur kian menyeruak ke permukaan setelah Kejaksaan Cianjur menyita uang sebesar Rp1 miliar sebagai bagian dari penyelidikan yang diserahkan secara sukarela oleh seseorang berinisial Y.

Uang itu disebut berasal dari salah satu PT, dan kini telah diamankan di satu bank sebagai bagian dari pengusutan kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Cianjur yang menelan anggaran hingga Rp40 miliar.

Kepala Kejari Cianjur, Kamin, menjelaskan bahwa uang tersebut dititipkan oleh saksi tanpa paksaan. "Uang ini berasal dari salah satu saksi yang datang dan menitipkan dana secara sukarela. Saat ini telah kami amankan dan disimpan," ucap Kamin dalam konferensi pers di ruang kejaksaan, Selasa (8/7/2025).

Selama beberapa pekan penyidikan berjalan, kejaksaan telah memeriksa tidak kurang dari 30 saksi. Proses ini disebutkan masih terus bergulir dan memungkinkan munculnya nama-nama baru sebagai tersangka. Meski belum menetapkan satu pun tersangka secara resmi, kejaksaan menyebut beberapa nama telah diidentifikasi. 

“Dari hasil penyelidikan dan pengembangan, sudah ada hasil. Si A, si B-nya sudah ada. Tapi nanti untuk penetapan tersangka, kita kejar saksi dulu semuanya,” jelasnya.

Kamin menyebut bahwa sumber dana proyek PJU ini bukan dari APBD Kabupaten, melainkan berasal dari hibah provinsi yang dialirkan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur. 

“Ini kan dana hibah dari Provinsi Jawa Barat, lari ke Dishub Cianjur untuk penerangan jalan. Jadi ini penganggarannya itu tidak APBD tapi provinsi,” terangnya.

Sebelumnya, tim penyidik sudah melakukan penggeledahan dan berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting, termasuk dokumen asli yang berkaitan dengan proyek. 

Pemeriksaan intensif juga masih berlangsung terhadap saksi-saksi kunci, termasuk seorang berinisial G yang telah dimintai keterangan selama beberapa hari terakhir. “Mudah-mudahan dapat segera diumumkan dalam dua sampai tiga minggu ke depan,” tutup Kamin.

Penyelidikan Kejaksaan Negeri Cianjur saat ini disebut memasuki tahap krusial. Semakin banyak bukti dan keterangan yang terkumpul, semakin dekat pula publik pada jawaban siapa saja yang akan bertanggung jawab atas gelapnya anggaran di balik gelapnya lampu jalanan Cianjur. (*)