TIMES CIANJUR, CIANJUR – Seorang siswa dari SMPN 2 Cibinong di Kabupaten Cianjur dilaporkan tertabrak sepeda motor yang dikendarai oleh siswa dari MTSN 2 Tanggeung. Kejadian ini terjadi saat ia berusaha menghadang laju sepeda motor siswa MTSN 2 Tanggeung sebagai awal dari aksi tawuran yang direncanakan.
Peristiwa yang terjadi pada siang hari tersebut terekam jelas oleh kamera CCTV milik salah satu SMK yang berada di kawasan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Rekaman video berdurasi 28 detik tersebut memperlihatkan dengan jelas lima siswa dari SMPN 2 Cibinong berdiri di tengah jalan untuk mencegat motor serta melemparkan benda ke arah motor yang ditumpangi pelajar MTSN 2 Tanggeung.
Meskipun satu motor berhasil lolos dari hadangan mereka, kelompok pelajar SMP ini kembali mencoba menghentikan sepeda motor lainnya yang juga turut melintas.
Saat salah satu siswa dari SMPN 2 Cibinong melangkah maju menuju jalur tengah jalan, sebuah motor lain yang datang dari arah belakang melaju dengan cepat untuk menghindari upaya pencegatan yang dilakukan.
Karena jarak yang sudah sangat dekat dan mendadak, motor tersebut tidak dapat mengelak dan menabrak siswa yang menghadang hingga tubuhnya terpental cukup jauh.
Kapolsek Cibinong, AKP Roni Romdhon, membenarkan insiden tersebut. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kejadian itu bermula dari rencana aksi kekerasan berupa tawuran, di mana murid SMPN 2 Cibinong mencoba mencegat murid sekolah lain.
“Tapi, yang terjadi adalah siswa dari SMPN 2 Cibinong malah tertabrak sepeda motor yang dikendarai siswa dari sekolah lain yang dicegatnya,” kata AKP Roni dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Minggu (16/11/2025).
Kemudian AKP Roni juga memastikan bahwa meski tidak ada korban jiwa, insiden ini mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka, yaitu satu siswa SMPN 2 Cibinong dan dua siswa dari MTSN 2 Tanggeung yang terlibat dalam tabrakan.
Lebih jauh dirinya juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah memanggil perwakilan sekolah serta orang tua dari siswa-siswa yang terlibat dalam kejadian tersebut.
“Semua pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui jalur musyawarah. Sementara itu, siswa yang mengalami luka-luka saat ini sedang menjalani proses pemulihan,” ujarnya.
Menutup keterangannya, AKP Roni Romdhon secara tegas mengimbau kepada pihak sekolah dan para orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak didik dan putra-putri mereka.
“Kami tegaskan untuk mencegah anak-anaknya terlibat dalam tawuran atau tindak kekerasan lainnya. Ini semua dilakukan sebagai upaya preventif agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari," imbuh dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Berniat Tawuran, Pelajar di Cianjur Malah Jadi Korban Tabrakan
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Deasy Mayasari |