TIMES CIANJUR, CIANJUR – Warga di Kampung Babakan Cibanteng, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyampaikan keluhan serius terkait tiang listrik.
Kondisi ini memaksa mereka menggunakan bambu yang ditancapkan seadanya di tanah dan persawahan sebagai penopang kabel listrik yang membentang hingga ratusan meter.
Ketua RT setempat, Adang, mengungkapkan bahwa kondisi kabel listrik yang ditopang bambu ini sudah berlangsung selama puluhan tahun, sejak awal Kampung Babakan Cibanteng berdiri.
Kekhawatiran utama muncul saat cuaca buruk. "Ketika angin kencang atau setelah hujan, banyak bambu yang roboh, dan tentu kabelnya juga ikut jatuh," jelas Adang dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, pada Sabtu (15/11/2025).
Ia menyampaikan kecemasan warga, terutama para petani. "Kami khawatir kalau petani lagi mencangkul atau sedang di sawah itu tersengat listrik, karena waktu itu pernah ada korban juga," ungkapnya prihatin.
Kemudian Adang menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan pemasangan tiang listrik, apalagi banyak warganya yang kini ingin memasang KWh baru.
Namun, pengajuan untuk daya subsidi 450 VA menemui kendala. "Pengajuan sudah lama, hanya saja kami mengajukan pemasangan 450 VA yang subsidi, tetapi kata PLN saat ini belum bisa yang subsidi," tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Mekargalih, Caca, membenarkan adanya permasalahan tersebut dan mengakui telah menerima keluhan dari masyarakat. Ia menyatakan telah berupaya mendorong permintaan pemasangan tiang listrik ini kepada pihak terkait.
"Tentunya kami berharap pihak terkait segera merealisasikan permohonan pelanggan. Kepada para warga, selagi menunggu pemasangan listrik, dimohon untuk berhati-hati ketika menemukan kabel yang jatuh atau menjuntai ke tanah, karena itu sangat berbahaya," tuturnya.
Terpisah, Manager PLN ULP Mande, Try Agung Laksono, membenarkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Mekargalih dan permohonan warga sebetulnya hampir terakomodir. Namun, ia menyebut kendala utama adalah sistem layanan pasang baru daya subsidi saat ini sedang ditutup.
"Memang saat ini masih terkendala karena masih belum dibukanya layanan Pasang Baru subsidi, sehingga untuk saat ini masih belum bisa kami akomodir," ujar Try melalui pesan singkat.
Meskipun demikian, Try memastikan bahwa data survei teknis, RAB (Rencana Anggaran Biaya), dan data pemohon sudah direkap. Proses akan dilanjutkan segera setelah layanan subsidi dibuka kembali.
Lebih lanjut dirinya juga menjanjikan bahwa perbaikan teknis, termasuk pemasangan tiang, akan dilakukan secara paralel saat penyambungan permohonan KWh baru direalisasikan.
Dalam hal ini lebih jauh Try Agung Laksono menerangkan bahwa pihak PLN siap melayani, namun saat ini sedang terjadi penyelarasan data penerima subsidi.
"Karena mayoritas warga bermohon daya 450 VA, yang mana pada saat ini sistem kami belum bisa mengakomodir, sedang ada penyelarasan data penerima subsidi sehingga agar ke depannya penerima subsidi valid dan sesuai, untuk sementara layanan subsidi belum bisa terakomodir," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Faizal R Arief |