TIMES CIANJUR, CIANJUR – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, mengambil langkah besar dalam memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh setiap 16 November.
Dalam upaya spektakuler, FKUB Cianjur kembali mengadakan perhelatan akbar bertajuk Pagelaran Budaya Nusantara Lintas Iman. Acara yang berlangsung di Ball Room Palace Hotel Cipanas ini tidak hanya merayakan hari besar tersebut, tetapi juga berhasil mengukir prestasi istimewa.
Laporan terbaru mengumumkan bahwa FKUB Kabupaten Cianjur berhasil meraih Rekor Muri Indonesia melalui rangkaian acara Pagelaran dan Kirab Budaya Nusantara Lintas Iman. Keberhasilan ini menjadi penanda positif dalam catatan sejarah kerukunan di Cianjur.
Kepala Kemenag Kabupaten Cianjur secara resmi membuka perhelatan budaya yang menjadi cerminan nyata keragaman agama dan etnis di wilayah tersebut. Kegiatan ini melibatkan perwakilan dari enam agama resmi dan 19 etnis yang hidup berdampingan di Kabupaten Cianjur.
Suasana kian semarak, tidak hanya oleh tarian dan nyanyian lagu-lagu religi serta tradisi dari berbagai daerah di Nusantara, tetapi juga oleh lantunan lagu legendaris "Yaa Lal Wathon" yang dibawakan secara merdu oleh paduan suara gabungan.
Lebih lanjut paduan suara ini terdiri dari mahasiswa lintas agama dari empat perguruan tinggi serta siswa dari SMK Vancaniti, menambah nuansa kebersamaan dalam keberagaman.
Ketua FKUB Cianjur, KH Choirul Anam MZD, menjelaskan inisiatif besar ini. Ia mengumumkan secara langsung bahwa kegiatan yang diselenggarakan sangat prestisius dan sudah didaftarkan untuk mendapat rekor MURI.
"Sehubungan November itu tanggal 16 November itu Hari Toleransi Internasional, FKUB Cianjur itu menyelenggarakan kegiatan yang insyaallah masuk rekor dan sudah terdaftar di Muri," jelasnya, menjabarkan tujuan acara, Sabtu (15/11/2025).
Rangkaian perayaan ini dirancang untuk berlangsung dua hari. Hari pertama, Jumat, 14 November 2025, diisi dengan Pagelaran Budaya Nusantara Lintas Agama di Ballroom Palace Hotel Cipanas.
Keesokan harinya, pada Sabtu, 15 November 2025, dilaksanakan Kirab Budaya Nusantara Lintas Agama. Kirab ini mengambil rute penting, dimulai dari depan Masjid As-Salafiyah di Pacet dan berakhir (finish) di Wihara Sakyawanaram.
Kegiatan monumental ini melibatkan kurang lebih 1.000 peserta, mencakup semua elemen dari enam agama yang diakui dan lintas iman, termasuk pemuka agama, kelompok wanita, hingga pelajar dan mahasiswa.
Kiai Anam menambahkan bahwa acara dihadiri oleh berbagai tokoh, di antaranya Wakil Bupati Cianjur Ramzi, perwakilan Bakesbangpol Cianjur, Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Barat, Forkopimda, Forkopimcam Pacet dan Cipanas, kepala desa, serta perwakilan pemuka agama dan berbagai etnis di Kabupaten Cianjur.
Sebagai penutup, para peserta kirab menikmati kebersamaan yang berkesan. Kiai Anam mengungkapkan, "Sampai di Sakyawanaram makan liwet sebanyak 1.000 orang dari lintas agama."
Acara makan liwet bersama ini menjadi simbol puncak dari kebersamaan. Ia berharap seluruh rangkaian kegiatan kerukunan dan budaya ini dapat menghapus anggapan negatif yang pernah ada di masa lalu dan menjadikan Cianjur contoh kerukunan sejati. (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |