TIMES CIANJUR, CIANJUR – Miss Hijab Jabar 2025 Salwa Mufliha, sosok yang akrab disapa dengan Awa ini, kini tengah giat menyuarakan pentingnya eksplorasi diri di kalangan anak muda.

“Zona nyaman itu seperti kandang emas, terlihat indah tapi sesungguhnya membatasi,” ujar Salwa, mahasiswi STIT Al-Azami Cianjur kepada TIMES Indonesia, saat dihubungi di sela-sela aktivitasnya sebagai pengajar, Rabu (28/5/2025).

Salwa yang juga dinobatkan sebagai Miss Hijab Jawa Barat 2025 dan Beauty Influencer Oriflame 2024, percaya bahwa keberanian untuk melangkah keluar dari kenyamanan adalah langkah awal menuju kesuksesan. 

“Tantangan itu bukan untuk ditakuti, tapi harus dijadikan jalan untuk terus belajar,” tegas pemilik akun media sosial Instagram @awaruhie sembari tersenyum manis.

Jejak Prestasi Sejak Dini

Awa yang kini terjun di dunia bisnis Oriflame, lahir dan besar di Kampung Cibali, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Salwa telah menunjukkan prestasi akademik sejak usia dini. 

Dia meraih peringkat pertama sejak duduk di bangku SD hingga SMA di Daarul Muawanah. Tak hanya unggul secara akademis, ia juga aktif mengikuti lomba dan meraih Juara 1 Da’i Gebyar Muharam se-Cianjur Selatan tiga tahun berturut-turut (2018–2020).

Kemampuan berbicaranya membawanya menjadi Juara 1 Percakapan Bahasa Arab di kampusnya, STIT Al-Azami. Kiprahnya di dunia kecantikan juga diakui melalui penghargaan sebagai Beauty Consultant dan Influencer Oriflame tahun 2024.

Mengabdi dan Menginspirasi

Momen Salwa Mufliha bersama anak-anak didiknya. (FOTO: Awa for TIMES Indonesia)

Salwa tak hanya berprestasi, tetapi juga aktif mengabdi sebagai pengajar di SDN Hegarsari dan DTA Siti Sarah. Ia juga melatih seni musik Islami di beberapa lembaga serta menjadi coach ekstrakurikuler di YPI Atthobiri. Di kampus, ia menjabat sebagai Menteri Ekonomi BEM dan tergabung dalam HIPMI PT Al-Azami.

“Langkah kecil saya sebagai pengajar adalah membentuk anak-anak yang mandiri, berani, dan tak takut mencoba. Layaknya Laskar Pelangi, mereka harus punya semangat besar,” katanya menjelaskan.

Salwa mengutip pepatah, "The young today is the leader tomorrow." Menurutnya, generasi muda harus siap ditempa. “Pemimpin tidak dilahirkan dalam semalam. Ia dibentuk oleh tantangan dan kegagalan,” ujarnya.

Lebih lanjut Salwa mengingatkan bahwa Islam sangat memuliakan peran pemuda. Namun, jika mereka hanya bertahan dalam zona nyaman, mustahil lahir pemimpin berkualitas di masa depan. 

“Kejamnya dunia bisa mematahkan semangat, tapi peluang besar hanya datang bagi mereka yang berani melangkah,” ucap Salwa dengan penuh semangat.

Pesan untuk Generasi Muda

Di akhir wawancara, Awa menitipkan pesan: “Jangan takut berbeda, jangan takut gagal. Latar belakang bukan penghalang masa depan. Dari keberanian kecil hari ini, akan tumbuh masa depan besar.”

Khusus untuk perempuan, ia menegaskan bahwa perempuan hebat bukanlah yang sempurna, melainkan yang terus bangkit meski jatuh. “Berani bermimpi tinggi, walau takut. Tetap melangkah, meski belum sempurna,” tuturnya.

"Saya mengajak generasi muda untuk mulai mengeksplorasi potensi diri. Eksplorasi bukan berarti kehilangan jati diri. Justru, di sanalah kita mengenal siapa diri kita sesungguhnya,” pungkas Salwa menutup pernyataan. (*)