TIMES CIANJUR, KEDIRI – Di Dusun Wonotengah, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, terdapat sebuah warung kuliner sederhana bernama Warung Nasi Pecel Tumpang Mak Rah. Warung ini telah lama dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris daerah tersebut
Meski tampil dengan kesederhanaan, warung ini setiap harinya dipadati pengunjung, baik warga setempat maupun pelancong dari luar kota. Semuanya datang khusus untuk menikmati kelezatan nasi pecel tumpang khas Kediri.
Menu utama yang ditawarkan adalah nasi pecel tumpang, hidangan tradisional yang memadukan nasi hangat dengan aneka sayuran rebus seperti daun ketela, daun pepaya, daun kemangi, kecambah dan mentimun disiram sambal kacang gurih, kemudian dilengkapi sambal tumpang.
Para pelanggan dengan sabar menunggu giliran untuk sarapan Nasi Tumpang Pecel Mak Rah. (Foto: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)
Sambal tumpang sendiri merupakan ciri khas kuliner Kediri, terbuat dari tempe semangit (tempe fermentasi lanjut) yang dimasak bersama santan, bumbu rempah, cabai, daun salam, dan lengkuas, menghasilkan rasa gurih, pedas, serta aroma yang khas.
Warung Mak Rah dikenal tidak hanya karena cita rasanya yang otentik, tetapi juga karena harganya yang sangat terjangkau.
Satu porsi nasi pecel tumpang dibanderol Rp7.000 saja dengan porsi yang sangat mengenyangkan dilengkapi rempeyek renyah berlimpah. Harga yang bersahabat ini menjadi salah satu faktor mengapa warung ini selalu ramai.
Warung mulai beroperasi sejak pukul 05.30 WIB pagi, dan biasanya seluruh hidangan telah habis sebelum pukul 09.00 WIB. Pada akhir pekan atau hari libur, tidak jarang semua makanan telah ludes dalam waktu hanya satu setengah jam setelah buka.
Selain kelezatan makanannya, suasana di Warung Mak Rah juga menjadi daya tarik tersendiri. Berada di lingkungan pedesaan dengan latar pemandangan sawah dan udara segar, warung ini menawarkan pengalaman bersantap yang tenang dan sederhana.
Meski tempatnya tidak luas, suasana hangat terasa berkat kesabaran para pengunjung yang rela antre demi sepiring nasi pecel tumpang.
Sang pemilik, Mak Rah, dikenal sangat menjaga kualitas rasa masakan. Meski permintaan terus meningkat, ia memilih untuk tetap mempertahankan jumlah produksi agar mutu tetap terjaga.
Banyak pelanggan menyatakan bahwa cita rasa nasi pecel tumpang Mak Rah sulit ditemukan di tempat lain. Salah seorang pelanggan menyebutkan bahwa kombinasi sambal tumpang yang gurih pedas dan sambal kacang yang khas menciptakan sensasi rasa yang memanjakan lidah.
Beberapa pengunjung bahkan menyebut warung ini sebagai salah satu destinasi kuliner wajib saat berkunjung ke Kabupaten Kediri.
Mak Rah sedang melayani pembeli dengan cekatan sesuai urutan dari yang awal datang. (Foto: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)
"Rasa nasi tumpang pecel di sini benar-benar khas Kediri, saya belum pernah menemukan yang rasanya seotentik ini. Bahkan di Jombang yang letaknya dekat dengan Kediri pun, rasanya berbeda," kata Hartono, salah satu pelanggan.
Warung Nasi Pecel Tumpang Mak Rah bukan sekadar tempat makan, melainkan representasi dari kekayaan kuliner lokal yang diwariskan turun-temurun.
Dengan cita rasa otentik, harga terjangkau, dan suasana yang bersahaja, warung ini menjadi bukti bahwa warisan kuliner tradisional tetap memiliki tempat di hati masyarakat.
Bagi siapa saja yang ingin menikmati kuliner khas Kediri, Warung Mak Rah di Wonotengah Kabupaten Kediri adalah salah satu tujuan yang patut dimasukkan dalam daftar kunjungan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Nasi Pecel Tumpang Mak Rah, Kenikmatan Legendaris Khas Desa dari Wonotengah Kediri
Pewarta | : Arli Ochaputri Hartono (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |