TIMES CIANJUR, BANDUNG BARAT – Fayza Putri Safira (21), mahasiswi Pendidikan Teknik Otomasi Industri dan Robotika, telah membuktikan bahwa potensi diri tak terbatas pada satu bidang ilmu saja. 

Wanita yang akrab disapa Fei ini, berdomisili di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, kini mengabdikan dirinya untuk optimalisasi potensi wisata desa. Ia membawa semangat seorang engineer ke dalam ranah storytelling budaya.

Dia memiliki latar belakang yang kaya, mulai dari engineer internship hingga menjadi Model di Asia Fashion Week di Jakarta. Di balik hobi ekstremnya seperti diving, tracking, dan climbing, Fei juga memiliki sederet prestasi akademis dan non-akademis.

Antara lain menyabet gelar Putri Bumi Siliwangi 2023, menjadi Delegasi Fakultas untuk short course ke Universiti of Malaya (UM), UTM, dan SMK Batu Muda Malaysia, serta mengemban Membership of Indonesia Youth Diplomacy. 

"Kemampuan analitis saya diuji saat masuk Top 5 Business Mode Canvas ITB dan pengalaman sebagai Research Assistant," kata Fei dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Kamis (25/9/2025).

Giri Pesona: Narasi Pariwisata Berbasis Teknologi

Motivasi utamanya adalah memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengasah keterampilan public speaking. "Saya berkomitmen untuk terus berkembang, karena perubahan kecil yang konsisten akan membawa perjalanan tanpa akhir menuju versi terbaik diri saya. 

Lebih lanjut komitmen itu dia tuangkan dalam advokasi Giri Pesona yang merupakan akronim dari Generasi Inovatif untuk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkelanjutan.

Dalam hal ini melalui Giri Pesona, Fayza melihat bahwa kekayaan alam, sejarah, dan budaya di Bandung Barat mulai dari Curug Malela, Sanghyang Heuleut, hingga Stone Garden belum tergarap maksimal. 

Dirinya menyebut bahwa promosi wisata masih bersifat konvensional dan manajemen destinasi yang kurang terintegrasi. "Pelaku UMKM juga masih menghadapi kendala akses pasar dan kurangnya pelatihan digital," katanya.

Oleh karena itu, ia mengusulkan strategi terintegrasi yang kreatif. Salah satu langkah konkretnya adalah menciptakan platform digital West Bandung Tourism dalam bentuk situs web atau aplikasi. 

"Platform ini akan memperkenalkan destinasi wisata lokal beserta narasi pendukungnya, sekaligus mempromosikan UMKM di Bandung Barat," tutur Fei dengan nada penuh semangat.

Digitalisasi dan Konservasi Budaya Lokal

Konsep utama GIRI PESONA bertumpu pada enam pilar, yang disingkat PESONA (Pemetaan Potensi, Edukasi & Enkulturasi, Sinergi, Optimalisasi Digital, Narasi Budaya, dan Aksi Nyata). 

Optimalisasi Digital kata pemilik akun media sosial Instagram @_.slateeeee misalnya, diwujudkan melalui kampanye SAJABAR di akun TikTok dan Instagram, serta pembuatan katalog produk online untuk UMKM. 

Sementara itu, pilar Narasi Budaya mendorong produksi konten digital (video, artikel) yang berdasarkan cerita rakyat, sejarah, dan tradisi lokal, bahkan dengan mengadakan sesi dongeng lokal.

Sebagai mahasiswa teknik, Fayza mengakui tantangan untuk menyeimbangkan waktu antara studi dan perannya sebagai Mojang Jajaka Bandung Barat. Namun, ia justru melihatnya sebagai peluang untuk berinovasi. 

"Saya dapat berkontribusi langsung pada promosi budaya dan pariwisata Kabupaten Bandung Barat, sekaligus menciptakan dampak positif dengan mengintegrasikan teknologi dan budaya," jelasnya. 

Ia menutup dengan keyakinan, "Progress is impossible without change, great things never came from comfort zone!" menunjukkan tekadnya untuk terus mendorong perubahan melalui advokasi digital ini. (*)