TIMES CIANJUR, BOGOR – Minggu (3/8/2025) pagi yang tenang di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, mendadak berubah menjadi kepanikan. Sebuah pesawat latih jatuh milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di area pemakaman umum Astana, menggemparkan warga sekitar.
Kecelakaan pesawat latih ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, memicu kepanikan dan keprihatinan mendalam. Warga yang awalnya beraktivitas seperti biasa, berbondong-bondong menuju lokasi kejadian setelah mendengar suara dentuman keras.
"Ada pesawat Gantole telah jatuh di daerah Benteng Desa Benteng Kecamatan Ciampea, tepatnya di atas Pemakaman Umum, Makam Astana DS Benteng," ujar Sinwan, salah seorang warga Ciampea, dikutip TIMES Indonesia dari video yang beredar, Minggu (3/8/2025).
Kecelakaan tragis ini mengakibatkan dua awak pesawat menjadi korban. Satu di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu korban lainnya mengalami luka kritis dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Jenazah korban yang tewas diketahui adalah salah seorang Marsekal Adriyanto, pilot TNI AU. Kabar duka ini menyebar dengan cepat, dan ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai pihak.
"Innalillahi wa innailahi rojiun telah meninggal duka saudara saya Marsekal Fajar Adriyanto akibat kecelakaan pesawat di Ciampea, mohon doanya semuanya," tulis akun @mrafa.a.z di media sosial.
Dalam peristiwa ini dia turut mengungkapkan rasa kehilangannya, "Padahal baru kemarin min ngobrol pas acara keluarga di rumah saya Probolinggo, sekarang ayah saya otw ke rumah duka."
Tim evakuasi, dibantu oleh warga sekitar, bahu-membahu mengevakuasi para korban dari lokasi reruntuhan pesawat. Proses evakuasi berlangsung dramatis, mengingat kondisi lokasi yang tidak mudah dijangkau.
"Mereka bahu-membahu membantu evakuasi korban bersama petugas yang datang ke tempat kejadian," demikian laporan dari warga. Pihak kepolisian dan petugas terkait langsung mengamankan lokasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kedua korban, baik yang meninggal dunia maupun yang kritis, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Atang Sanjaya Semper (RS. Hasan Toto). Pesawat latih tersebut diketahui terbang dari Pangkalan Pondok Cabe, Jakarta Selatan.
Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Namun, insiden ini kembali mengingatkan kita akan risiko yang melekat dalam dunia penerbangan.
Peristiwa ini tidak hanya menyisakan duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi perhatian publik tentang pentingnya keselamatan dalam setiap penerbangan, terutama untuk tujuan latihan.
"Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengungkap penyebab kecelakaan ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali," harap warga. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |