TIMES CIANJUR, SEIYO – Six University Initiative Japan Indonesia – Service Learning Program (SUIJI-SLP) kembali diselenggarakan pada tahun 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi enam perguruan tinggi, yaitu Ehime University, Kagawa University, Kochi University dari Jepang serta IPB University, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Hasanuddin dari Indonesia. 

SUIJI-SLP bertujuan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap pembangunan masyarakat desa, khususnya di bidang pertanian dan pemberdayaan lokal.

Kegiatan SUIJI-SLP 2025 berlangsung selama tiga minggu di Jepang, dengan penempatan di lima desa pada tiga prefektur berbeda, yakni Ehime, Kochi, dan Kagawa. Salah satu lokasi kegiatan adalah Takagawa Site yang berada di Kota Seiyo, Prefektur Ehime. 

Desa Takagawa merupakan gabungan dari Kawazuminami dan Takanoko. Kegiatan di Takagawa dilaksanakan dengan fokus observasi serta penyusunan solusi atas permasalahan aktual masyarakat, mirip dengan konsep Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia.

Di Takagawa, mahasiswa berpartisipasi dalam aktivitas masyarakat, mulai dari membersihkan taman desa, memotong rumput, hingga membantu panen. Meskipun sederhana, kegiatan ini memberi pengalaman berharga tentang semangat gotong royong di pedesaan Jepang. Kehangatan dan apresiasi masyarakat menjadi energi positif bagi para peserta.

Ogawa-san, Chairperson of the Community Development Association Takagawa, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat senang menyambut mahasiswa SUIJI-SLP di Takagawa. Kehadiran mereka tidak hanya membantu aktivitas sehari-hari, tetapi juga membawa semangat baru bagi komunitas kami,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Hal senada juga disampaikan oleh Oki, Community Development Association Staff. “Terima kasih kepada para mahasiswa yang sudah bekerja bersama masyarakat Takagawa. Kegiatan ini mempererat hubungan antarnegara sekaligus memberikan semangat baru bagi warga lokal,” tutur Oki.

Selain itu, mahasiswa mengunjungi Shirokawa Elementary School. Di sekolah ini, mereka melakukan kegiatan bersama siswa, seperti memotong rumput dan membuat Human Rights Tree, sebuah pohon simbolik yang dihiasi afirmasi positif dari para murid. Guru-guru menyambut hangat kedatangan delegasi, dan suasana sekolah yang indah serta fasilitas yang lengkap membuat kegiatan semakin berkesan.

Kusakabe Hiroyuki, Teacher at Shirokawa Elementary School, juga memberikan apresiasi. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa SUIJI-SLP yang telah memperkenalkan budaya Indonesia dan bermain bersama anak-anak. Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa kami, sekaligus memperluas wawasan mereka tentang dunia luar,” tutur Kusakabe.

Kunjungan berikutnya dilakukan ke Kinoshita Farm, sebuah peternakan sapi perah dan pedaging yang dikelola secara profesional. Peserta memperoleh pengetahuan tentang pembiakan sapi, pengolahan susu, hingga praktik langsung memberi makan anak sapi. Pengalaman ini menambah wawasan mahasiswa mengenai sistem pertanian dan peternakan Jepang.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga mengunjungi Goa Anagami, sebuah gua alami di sekitar area. Suasana sejuk dan gelap di dalam gua memberikan pengalaman berbeda serta menambah variasi kegiatan selama program.

SUIJI-SLP 2025 bukan sekadar program pertukaran mahasiswa, tetapi juga pengalaman hidup bersama, belajar bersama, dan tumbuh bersama masyarakat lokal. Program ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti Tanpa Kelaparan (SDG 2), Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan (SDG 11), serta Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17).

Melalui kegiatan di Takagawa, mahasiswa memperoleh wawasan baru, melatih empati, dan membangun persahabatan lintas negara. SUIJI-SLP 2025 menjadi kesempatan berharga bagi siapa pun yang ingin merasakan Jepang dari sisi yang hangat, autentik, dan penuh makna. (*)