https://cianjur.times.co.id/
Berita

Niesya Ridhania Tampilkan Advokasi Budaya Indonesia di Panggung Internasional

Sabtu, 15 November 2025 - 12:25
Niesya Ridhania Tampilkan Advokasi Budaya Indonesia di Panggung Internasional Miss Cultural International (MCI) Indonesia 2025, Niesya Harahap. (FOTO: Niesya for TIMES Indonesia)

TIMES CIANJUR, JAKARTA – Perempuan asal Medan, Niesya Ridhania Harahap, S.Psi., M.Si., kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah global. Pada ajang Miss Cultural International (MCI) 2025 di Sabah, Malaysia, ia sukses meraih gelar 5th Runner Up sekaligus menyabet penghargaan bergengsi Best Advocacy.

Kemenangan Niesya menjadi momentum penting bagi diplomasi budaya Indonesia, mengingat MCI merupakan kontes yang berfokus pada pertukaran budaya. Kompetisi ini mempertemukan 14 finalis dari berbagai negara Asia, dengan malam puncak digelar di Sabah International Convention Centre (SICC).

Diutus Duta Budaya Indonesia

Dalam wawancara bersama TIMES Indonesia pada Sabtu (15/11/2025), Niesya mengungkapkan bahwa keikutsertaannya berawal dari penunjukan resmi.

“Saya diutus oleh pihak Duta Budaya Indonesia, yang mendapat informasi dari KJRI Sabah Malaysia,” ujar Niesya.

Selama pageant week, ia mengikuti rangkaian aktivitas budaya dan kunjungan resmi, mulai dari Sabah Credit Corporation hingga Borneo Cultural Village. Ia juga tampil dalam agenda utama di SICC sebelum akhirnya memastikan posisi Indonesia di enam besar.

Advokasi Budaya: Menjaga Akar di Era Digital

Niesya-Harahap-2.jpgMomen Niesya Harahap di ajang Miss Cultural International (MCI) 2025. (FOTO: Niesya for TIMES Indonesia)

Niesya tidak hanya tampil sebagai kompetitor, tetapi juga sebagai advokat budaya. Lulusan Psikologi USU dan Magister Psikologi Sosial UI ini memimpin Sanggar Seni Mataniari serta menjabat Program Director Rumah Musik Suarasama.

Advokasinya menyoroti pentingnya mempertahankan tradisi di tengah derasnya budaya populer digital.

“Penting menjaga tradisi karena nilai leluhur yang terkandung di dalamnya patut kita jaga,” kata Niesya.

Ia menegaskan, generasi muda harus berupaya membuat tradisi tetap relevan melalui pendidikan formal dan lingkungan keluarga. Moto advokasinya — “Kenali akarmu, maka kamu akan mengenali dirimu” — menjadi pijakan identitas budaya yang ia gaungkan di panggung internasional.

Prestasi Seni, Musik, dan Akademik

Terlahir dari keluarga pegiat budaya, kecintaan Niesya pada seni tumbuh sejak kecil. Ia merupakan musisi dan penari aktif, telah merilis enam single solo sejak 2020, serta menjadi bagian dari kelompok world music Suarasama. Album terbaru mereka, Timeline (2023), dirilis oleh Drag City (Chicago, AS) dan meraih lima nominasi AMI Awards.

Di ranah budaya dan riset, ia memimpin dokumentasi karya maestro Opera Batak melalui program Hibah Dana Indonesiana (2024–2025). Kiprahnya juga meluas ke berbagai kegiatan internasional seperti Frankfurt Book Fair, Festival Europalia, serta konferensi ilmiah ICP 2020 dan ICICP 2019.

Niesya juga terlibat dalam Tour Jelajah Gambus Nusantara (2024) yang didanai Hibah Dana Indonesiana.

Optimisme terhadap Pelestarian Tradisi

Niesya menilai bahwa tantangan terbesar pelestarian budaya adalah menghadirkan tradisi dalam bentuk yang menarik bagi generasi muda. Namun, ia optimistis melihat peluang, terlebih dengan dukungan negara melalui UU Pemajuan Kebudayaan serta program Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO.

“Tradisi harus ditampilkan sedemikian rupa agar tetap relevan dengan perkembangan zaman,” tegasnya.

Didukung penuh oleh keluarga, Niesya memastikan bahwa perjalanannya di bidang seni dan literasi akan terus diarahkan untuk menginspirasi generasi muda Indonesia.(*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cianjur just now

Welcome to TIMES Cianjur

TIMES Cianjur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.