TIMES CIANJUR, CIANJUR – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Barat baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Cianjur untuk membahas persiapan penting menjelang perayaan Hari Toleransi Internasional pada November 2025.
Pertemuan yang digelar di Cianjur tersebut bertujuan ganda, yakni merencanakan kegiatan akbar sekaligus menangkal label negatif yang sempat melekat pada daerah tersebut.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Cianjur, KH Choirul Anam MZD, menjelaskan bahwa agenda utama kunjungan Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar adalah untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memperkuat citra Cianjur sebagai kota toleran.
"Intinya kita ini ada pertemuan dan kunjungan dari Kepala Kanwil Kementerian Asasi Manusia Jawa Barat," kata Kiai Anam dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (7/10/2025).
Dalam pertemuan awal tersebut, Kakanwil HAM Jabar, Hasbullah Fudhail, berdiskusi dengan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Ketua FKUB, dan perwakilan dari Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cianjur.
Menurut Kiai Anam, inti dari kunjungan ini sangat jelas, yaitu bagaimana upaya bersama dapat dilakukan untuk menangkal stigma bahwa Cianjur merupakan kota intoleran. Ia mengakui bahwa isu tersebut mungkin muncul di masa lalu, terutama saat ada kasus terorisme yang melibatkan sosok seperti Hambali yang berasal dari Cianjur.
Dirinya menerangkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur sendiri pernah meraih Harmony Award, yang menunjukkan komitmen pada kerukunan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang lebih konkret dari para pemangku kepentingan untuk membuktikan hal terbaik.
Menyambut Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada tanggal 16 November, FKUB Cianjur mengambil inisiatif besar. Kiai Anam mengumumkan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan kegiatan yang ambisius dan bahkan sudah didaftarkan untuk mendapatkan rekor MURI.
"Sehubungan November nanti itu tanggal 16 November itu Hari Toleransi Internasional, FKUB Cianjur itu akan menyelenggarakan kegiatan yang insyaallah masuk rekor dan sudah terdaftar di Muri," ujarnya menjabarkan.
Rangkaian acara tersebut akan dimulai pada Jumat, 14 November 2025, dengan Pagelaran Budaya Nusantara Lintas Agama yang dijadwalkan berlangsung mulai pukul 1 siang di Ballroom Palace Hotel Cipanas.
Keesokan harinya pada Sabtu, 15 November 2025, pada pagi hari akan digelar Kirab Budaya Nusantara Lintas Agama. Kirab ini akan mengambil rute dari depan Masjid As-Salafiyah di Pacet dan akan berakhir (finish) di Wihara Sakyawanaram.
Kegiatan ini dipastikan akan melibatkan semua elemen dari enam agama yang diakui, termasuk para pemuka agama, kelompok wanita, pelajar, dan mahasiswa, dengan total peserta yang diperkirakan mencapai kurang lebih 1.000 orang.
Lebih jauh Ketua FKUB Cianjur menyampaikan bahwa acara tersebut direncanakan akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat dan juga Bupati, Wakil Bupati, serta Forkopimda Kabupaten Cianjur.
Sebagai penutup kemeriahan kirab, para peserta akan disuguhkan kegiatan komunal yang unik. "Sampai di Sakyawanaram nanti makan liwet sebanyak 1.000 orang dari lintas agama," jelas Kiai Anam, yang menggambarkan acara ini sebagai puncak kebersamaan.
Ia menyimpulkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan kerukunan dan budaya ini diharapkan dapat mematahkan label negatif masa lalu dan mengukuhkan Cianjur sebagai teladan kerukunan. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |