TIMES CIANJUR, JAKARTA – Yusnalia Kadir, akrab disapa Yuna, bukanlah sosok biasa. Di usianya yang menginjak 26 tahun, perempuan asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang kini menetap di Sleman, Yogyakarta, telah membuktikan dirinya sebagai aktivis pendidikan yang berdampak luas. 

Selain aktif sebagai Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yuna merupakan inisiator gerakan advokasi pendidikan dan pemberdayaan perempuan bernama YUKAsa Bersama Indonesia.

YUKAsa Bersama: Mengubah Mimpi Jadi Kenyataan

Sejak tahun 2024, dalam hal ini pemilik akun media sosial Instagram @yusnalia.kadir serta @yukasabersama mendirikan dan menjalankan YUKAsa Bersama. Ia menjelaskan bahwa gerakan ini lahir dari keyakinannya pada potensi setiap anak muda Indonesia. 

"Saya yakin dan percaya bahwa setiap anak muda Indonesia memiliki asa serta mimpi yang bisa dicapai tanpa terkecuali," ujar Yuna sembari tersenyum manis dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Sabtu (4/10/2025).

Diketahui Yuna yang memiliki hobi traveling dan membaca ini juga merupakan peraih Beasiswa Unggulan S1-S2 dalam sekali coba. YUKAsa, yang didirikan bersama Aditia Pramudia, berfokus pada mentoring beasiswa untuk seluruh anak muda di Tanah Air.

Hingga saat ini, dampak YUKAsa Bersama sangat signifikan. Yuna dan tim telah berhasil meloloskan 162 pemuda dari berbagai penjuru Indonesia untuk melanjutkan studi di jenjang S1 hingga S3 melalui program Beasiswa Unggulan. 

Lebih dari itu, mereka juga telah mementori total 3.300 orang secara daring maupun luring dalam persiapan studi lanjut. Pada tahun 2025, YUKAsa Bersama bahkan mendapat dukungan penuh dari Komisi X DPR RI, bekerja sama dengan Ibu MY Esti Wijayati, untuk menyalurkan beasiswa dan mengadakan program perancangan peta jalan karier bagi perempuan muda.

Arena Pageant dan Visi yang Lebih Luas

Lebih lanjut langkah Yuna tidak berhenti di advokasi. Pada tahun 2025, ia membuat keputusan berani dengan terjun ke dunia pageant melalui Putri Hijabfluencer Indonesia (PHI). 

"Semua berawal ketika saya melihat di ajang Putri Hijabfluencer bisa berdampak lebih luas dan belajar lebih banyak," kata Yuna. Ia menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah memperluas jangkauan advokasinya agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat. 

Perjuangan ini lanjutnya membuahkan hasil manis, yaitu meraih selempang bergengsi 2nd Runner Up Putri Hijabfluencer Indonesia 2025 setelah sebelumnya meraih Winner Putri Hijabfluencer DI Yogyakarta 2025.

Perjalanan Yuna di dunia pageant ini juga didukung sederet prestasi lain, termasuk Top 3 Berbakat PH DIY & PHI 2025, Top 10 Best Content, dan pengalaman sebagai Manajer Ikatan Alumni PIMNAS Se-Indonesia serta peraih Medali Emas Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. 

Ia mengakui prosesnya tidak mudah. "Saya mengambil beberapa kelas privat, belajar dari para pemenang, hingga didukung desainer fashion dan konsultan pageant berpengalaman seperti Kak Adi Mulyadi, serta tim yang solid," ungkapnya, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam pencapaian.

Tantangan dan Harapan untuk Generasi Muda

Posisi Yuna sebagai finalis nasional membuka peluang kolaborasi yang sangat luas, baik dengan merek ternama, institusi, maupun mitra CSR. Ia melihat ini sebagai momentum emas untuk meningkatkan branding YUKAsa dan memperluas program pemberdayaan perempuan. 

Namun, dirinya sangat menyadari adanya berbagai tantangan yang kerap dihadapi. "Posisi ini telah meningkatkan ekspektasi publik terhadap program YUKAsa agar bisa memiliki kualitas terbaik yang konsisten dan profesional," jelasnya.

Menutup perbincangan, Yuna menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda. Ia meyakini bahwa impian dapat tercapai karena kuatnya tekad, kerja keras, dan keikhlasan untuk memberi manfaat. 

"Kepada generasi muda Indonesia, mari kita berani bermimpi, berani berjuang, dan berani berbagi," ajak Yuna. Ia berharap YUKAsa dapat menjadi ruang tumbuh bersama, membuktikan bahwa pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan mimpi dengan kenyataan.