TIMES CIANJUR, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi sebagai langkah antisipatif terhadap meningkatnya intensitas cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir, tanah longsor, pergeseran tanah, dan puting beliung dalam beberapa hari terakhir.
"Penetapan status siaga ini menunjukkan kondisi wilayah Cianjur yang rentan terhadap ancaman bencana alam," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (18/10/2025).
Asep menjelaskan, keputusan tersebut diambil setelah sejumlah kecamatan di Cianjur dilanda hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga serta terputusnya akses jalan di beberapa titik. Menurutnya, penetapan status siaga juga didasarkan pada peringatan BMKG yang memprediksi curah hujan tinggi masih akan berlangsung sepanjang bulan Oktober.
Keputusan Pemkab Cianjur ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi untuk seluruh kabupaten dan kota di wilayahnya.
Data BPBD Cianjur menunjukkan, cuaca ekstrem telah memicu tanah longsor di Kecamatan Cibinong serta angin puting beliung yang berdampak di empat kecamatan lainnya, yakni Cilaku, Cibeber, Warungkondang, dan Sukanagara.
“Walaupun tidak ada korban jiwa, puluhan kepala keluarga sempat mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan berat dan sedang,” ujar Asep.
Sebagai tindak lanjut, BPBD Cianjur memperkuat sistem peringatan dini dan memaksimalkan kesiapsiagaan di seluruh kecamatan. Sebanyak 354 relawan tangguh bencana (Retana) disiagakan untuk memantau kondisi cuaca harian, melaporkan potensi ancaman, serta membantu proses evakuasi apabila terjadi bencana.
“Semua personel disiagakan untuk pemantauan hingga penanganan darurat. Kami juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda alam seperti hujan deras dengan durasi lama,” tegasnya.
Langkah kesiapsiagaan ini menjadi bagian dari upaya BPBD Cianjur untuk meminimalkan risiko korban dan kerusakan akibat cuaca ekstrem, sekaligus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Imadudin Muhammad |