https://cianjur.times.co.id/
Berita

Cahaya dari Gang Satoe, Rumah Belajar yang Menantang Akar Kekerasan Lewat Pendidikan

Jumat, 13 Juni 2025 - 15:13
Cahaya dari Gang Satoe, Rumah Belajar yang Menantang Akar Kekerasan Lewat Pendidikan Foto: Gang Satoe, rumah belajar di Jalan Gergaji, Nomor 1, Jatinegara, Jakarta Timur. (FOTO: LSPR for TIMES Indonesia)

TIMES CIANJUR, JAKARTA – Di tengah padat dan semrawutnya gang-gang sempit Jatinegara, Jakarta Timur, daerah yang kerap kali identik dengan tawuran pelajar dan tindak kriminalitas hadir sebuah harapan kecil yang tumbuh dalam diam yaitu Rumah Belajar Gang Satoe

Bukan institusi formal, bukan pula sekolah elite, melainkan sebuah ruang belajar alternatif yang dibangun dari kepedulian tulus dan semangat perubahan sosial bagi anak-anak.

Terletak di Jalan Gergaji, Nomor 1, Jatinegara, rumah belajar ini berdiri atas inisiatif Muhammad Mahmud Sidik dan sang istri, Dewi Yulianti. Pasangan ini mengabdikan waktu, tenaga, dan dana pribadi demi membuka akses pendidikan bagi anak-anak usia 6–15 tahun yang hidup di lingkungan rentan kekerasan dan pengaruh negatif geng jalanan.

Dalam hal ini ketika tim mahasiswa dari LSPR Institute memulai proyek Community Development, dihadapkan pada pertanyaan besar di mana mereka bisa memberi dampak nyata? 

Jawabannya hadir dalam bentuk sebuah gang kecil yang menyimpan potensi besar tempat di mana pendidikan informal menjadi alat perlawanan terhadap budaya kekerasan.

Rumah Belajar Gang Satoe bukan sekadar ruang untuk belajar mengenal huruf dan angka. Ia adalah simbol perlawanan terhadap lingkaran kekerasan yang telah lama mengakar. 

Metode pengajarannya unik dan humanis berbasis permainan, seni, dan keterampilan hidup seperti menggambar, mewarnai, membuat kerajinan, hingga menanam pohon. Semua dilakukan tanpa tekanan nilai, melainkan dengan semangat eksplorasi dan kebebasan berekspresi.

Pak Sidik dengan tegas menolak segala bentuk bantuan yang berpotensi mengeksploitasi anak-anak. Bagi dia dan istrinya, ketulusan adalah fondasi utama pendidikan sejati. 

“Kami ingin anak-anak belajar dengan bahagia, bukan untuk mengejar angka, tapi mengejar harapan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (13/6/2025).

Dikatakan Sidik bahwa dampak dari rumah belajar ini begitu terasa. Anak-anak yang sebelumnya menghabiskan waktu di jalanan, kini sibuk berkreasi dan memiliki mimpi. 

"Mereka bukan hanya belajar membaca dan berhitung, tetapi juga belajar tentang moral, empati, dan pentingnya memilih jalan hidup yang lebih baik," ungkapnya menjelaskan.

Meski terbatas secara fasilitas, minim relawan, dan kekurangan buku bacaan, justru di situlah letak kekuatannya. Inisiatif ini telah menginspirasi mahasiswa untuk tidak hanya membuat strategi komunikasi yang baik, tapi juga bermakna. 

"Kami belajar bahwa perubahan sosial tidak harus dimulai dari tempat yang sempurna cukup dari hati yang peduli," ucap salah satu mahasiswi LSPR yang juga ketua pelaksana, Silvia Praestice, dengan nada penuh semangat.

Di tengah lorong sempit nan gelap, Rumah Belajar Gang Satoe menjadi cahaya kecil yang menyala terang. Mereka percaya, dari tempat sederhana inilah semangat besar perubahan bisa menyebar lebih luas.(*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cianjur just now

Welcome to TIMES Cianjur

TIMES Cianjur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.