TIMES CIANJUR, JAKARTA – Google bersiap membuat standar baru dalam industri ponsel pintar Android melalui pembaruan Android 15. Salah satu kebijakan paling signifikan dalam update ini adalah syarat minimum penyimpanan internal: perangkat harus memiliki setidaknya 32GB untuk bisa menjalankan Android 15 secara penuh.

Artinya, ponsel dan tablet Android murah dengan kapasitas penyimpanan 16GB akan segera tertinggal—dan bahkan bisa dikatakan akan “punah” jika tidak beradaptasi.

Mengapa 16GB Tak Lagi Cukup?

Selama ini, perangkat Android kelas entry-level sering hadir dengan spesifikasi minim demi menekan harga, termasuk dalam hal penyimpanan internal. Namun, dengan kebutuhan sistem operasi dan aplikasi yang terus bertambah, kapasitas 16GB memang tak lagi ideal.

Faktanya, dari total penyimpanan 16GB, sebagian besar sudah digunakan oleh file sistem Android itu sendiri. Pengguna hanya bisa mengakses sekitar 6–8GB ruang kosong, yang jelas sangat terbatas untuk mengunduh aplikasi, menyimpan foto, video, dan dokumen lainnya.

Dikutip dari PCMAG, Rabu (16/4/2025), Google mengonfirmasi perubahan ini melalui dokumentasi sertifikasi yang pertama kali diungkap oleh Android Authority. Syarat ini berlaku tidak hanya untuk perangkat baru, tapi juga bagi perangkat lama yang akan menerima pembaruan Android 15. Namun, secara realistis, perangkat 16GB hampir pasti tidak akan mendapat update karena jarang masuk dalam skema pembaruan jangka panjang dari produsen.

Sebagai informasi, Android 15 adalah versi terbaru dari sistem operasi Android, yang dirilis pada 3 September 2024. Android 15 merupakan versi ke-22 dari Android. 

Tidak Hanya 32GB, Tapi Juga Wajib 75 Persen Ruang Tersedia

Menariknya, Google tak hanya menetapkan angka minimum 32GB. Perusahaan juga mewajibkan setidaknya 75 persen dari total penyimpanan dapat digunakan untuk partisi data—yakni bagian dari penyimpanan tempat aplikasi, sistem, dan file pengguna berada. Jadi, dari 32GB, sekitar 24GB harus benar-benar bisa digunakan oleh sistem dan pengguna.

Ini merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa yang dimulai pada Android 13 (2022), saat Google meningkatkan batas minimum dari 8GB menjadi 16GB. Android 15 menjadi tonggak lanjutan bahwa Android semakin menuntut perangkat yang lebih mumpuni, bahkan di kelas bawah sekalipun.

Jalan Tengah: Android Versi Terbuka Tanpa GMS

Meski demikian, produsen masih bisa merilis perangkat Android dengan penyimpanan 16GB—dengan satu syarat: mereka tidak boleh menggunakan layanan Google Mobile Services (GMS). Artinya, perangkat tersebut tidak akan dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi penting seperti Google Play Store, Gmail, Google Maps, dan sebagainya.

Satu-satunya pilihan bagi perangkat ini adalah menggunakan versi Android AOSP (Android Open Source Project), yang tidak memiliki dukungan resmi dari Google. Ini membuatnya kurang menarik bagi sebagian besar konsumen umum.

Kebijakan baru ini akan mendorong produsen untuk menghadirkan perangkat dengan spesifikasi penyimpanan yang lebih layak, bahkan di segmen entry-level. Konsumen pun akan diuntungkan karena mendapatkan pengalaman Android yang lebih lancar dan fungsional.

Namun, transisi ini juga berarti perangkat murah ultra-low budget akan semakin jarang ditemukan di pasar—atau akan hadir dengan pengalaman pengguna yang jauh dari optimal karena tanpa dukungan Google. (*)