Berita

Sebelum Diminta Jadi Dewas KPK RI, Ini Niat yang Disimpan Artidjo Alkostar

Senin, 01 Maret 2021 - 17:26
Sebelum Diminta Jadi Dewas KPK RI, Ini Niat yang Disimpan Artidjo Alkostar Artidjo Alkostar. (FOTO: Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay)

TIMES CIANJUR, JAKARTA – Dengan putusan dan aksinya, tak heran jika mendiang Artidjo Alkostar dijauhi oleh para terpidana korupsi. Sebaliknya, ia adalah favorit rakyat yang merindukan keadilan.

Begitu juga di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), kabar kepergian Artidjo Minggu (28/2/2021) kemarin, disambut dengan banyak sekali untaian doa dan kenangan positif.

"Di puluhan grup aplikasi Whatsapp, doa dan cerita manis tentang Artidjo Alkostar mengalir deras sejak pukul 14.42 WIB pada hari Minggu terakhir bulan Februari 2021. Begitu juga dengan unggahan di media sosial. Komisi Pemberantasan Korupsi berduka. Kami yakin Indonesia juga merasakan hal serupa," tulis KPK dalam laman resminya.

Keesokan harinya, kata KPK, betapa mudahnya mencari artikel yang ditulis oleh para praktisi dan akademisi hukum tentang Artidjo Alkostar. Manusia langka yang identik dengan motor Honda bebeknya. Sederhana, tak banyak bicara, pekerja keras, dan berintegritas.

"Dalam sebuah buku biografinya, bahkan disebutkan selama 18 tahun menjadi Hakim Agung di Mahkamah Agung, ia tak pernah sekalipun cuti. Bahkan ia menolak menerima gaji saat mendapat beasiswa selama sembilan bulan di Amerika Serikat," tambahnya.

Menurut pihak KPK, perjuangannya yang disebut dilakukan di jalan sunyi, menghasilkan pekikan keadilan untuk rakyat. Artidjo adalah sosok yang menunjukkan bahwa hukum bisa tajam untuk semua kalangan.

Deretan perkara korupsi ia putuskan dengan penambahan hukuman. Rakyat kecil yang menderita karena ketidakadilan, ia bela habis-habisan.

KPK melanjutkan, purnatugas pada 22 Mei 2018 lalu, ia menyatakan ingin menjadi orang desa, pelihara kambing di kampungnya. Ia juga ingin kembali berceramah di pesantren-pesantren, tentang hukum. Tapi Indonesia masih membutuhkan Artidjo.

"Pada 20 Desember 2019, ia dilantik menjadi Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi. Tak seberuntung Mahkamah Agung, baru satu tahun dua bulan delapan hari, Artidjo Alkostar sudah pergi meninggalkan KPK," katanya.

Hingga akhir hayatnya, Artidjo Alkostar tetap dikenal sebagai hakim yang kejujurannya terlihat dalam setiap putusan. Ia juga masih identik dengan motor Honda bebeknya.

Artidjo Alkostar yang banyak disebut bekerja di jalan sunyi, kini telah meninggalkan kita semua. Namun kita harus yakin bahwa keadilan yang diperjuangkan beliau tidak boleh sunyi.

"Mari terus lantang menyuarakan keadilan. Jangan jadikan semangat Artidjo Alkostar sebagai peninggalan, tapi mari jadikan itu sebagai teladan," pesan KPK RI dalam unggahan resminya.

Diketahui, Artidjo Alkostar meninggal Minggu (28/2/2021) kemarin, karena sakit jantung dan paru-paru. Ia dimakamkan Senin (1/3/2021) pagi tadi di Sleman, Yogyakarta. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cianjur just now

Welcome to TIMES Cianjur

TIMES Cianjur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.