TIMES CIANJUR, JAKARTA – Calista Haura Teliaputri (19), atau akrab disapa dengan Calista adalah bukti nyata bahwa keterbatasan diri bukanlah penghalang untuk meraih berbagai pencapaian gemilang. 

Mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Negeri Surabaya ini, yang lahir dan menetap di Kota Bekasi, awalnya dikenal sebagai pribadi yang pemalu dan pendiam. Namun, di balik keremahan tersebut, tersimpan hasrat besar untuk terus menjelajah hal baru.

"Orang-orang seringkali memandang remeh dan terlalu pesimis, stigma itu sudah melekat sejak saya masih duduk di bangku sekolah," ujar Calista dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Sabtu (1/11/2025).

Ia kemudian menyadari bahwa dirinya tidak bisa terus-menerus hidup di bawah bayangan orang lain. Dia bertekad untuk dikenal sebagai dirinya sendiri, Calista, bukan sekadar teman dari A atau murid di kelas B.

Kilas Balik dan Capaian Penuh Makna

Dalam hal ini dengan semangat untuk tidak menyerah terbukti dari segudang pengalaman yang telah ia ukir selama ini. Calista pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Desain Grafis Humas Fakultas Psikologi. 

Keterlibatannya di kampus berlanjut sebagai talent photoshoot dan video profil fakultas. Di luar kampus, ia sempat menjajal dunia modeling sebagai peragawati/model busana dalam acara rapat kerja IWAPI. 

Tidak hanya di depan layar, ia juga piawai di belakang panggung dengan menjadi panitia dan fotografer acara lansia-fest dan pemecahan rekor Muri butterfly hug bulan kesehatan mental. Puncaknya, ia berhasil menyandang gelar Wakil 1 Mpok Kota Bekasi 2025.

Perjalanan meraih gelar duta kota ini diwarnai keraguan. Setelah sempat gagal di seleksi Abang Mpok Cilik pada tahun 2015, ia berniat mendaftar lagi pada 2024, tetapi kembali mundur karena merasa minder. 

Namun pada 2025 ia mengumpulkan seluruh keberanian dan tekad. Calista menceritakan, ia menyiapkan semuanya sendiri, "Dari mulai pendaftaran hingga audisi, saya menyiapkan sendiri dan tidak memberitahu orangtua ataupun teman."

Desain Grafis, Melukis, dan Isu Kesehatan Mental

Latar belakang Calista sebagai mahasiswa psikologi lantas membentuk fokus advokasinya. Ia menyuarakan pariwisata dan budaya Kota Bekasi, serta kesehatan mental di kalangan generasi muda. Dikatakannya, komitmen ini berlandaskan pada upaya menciptakan lingkungan psikologis yang suportif dan positif. 

Dalam pidato malam final misalnya, ia menekankan, ingin mengedukasi anak muda Bekasi terkait budaya kota yang beragam. Ia juga mengungkapkan kesukaannya memakai baju tradisional pada hari-hari spesial.

Menjadi figur publik tentu membawa tantangan tersendiri, salah satunya adalah ekspektasi masyarakat. "Saya pikir tidak sedikit masyarakat yang berekspektasi, saya sebagai Mpok Kota Bekasi dapat mengetahui keseluruhan tentang Bekasi," katanya. 

Meskipun demikian, lebih lanjut peluang pemilik akun media sosial Instagram @calistaahaura untuk memperluas jaringan, meningkatkan citra diri, dan menjadi role model menjadikannya terus bersemangat.

Dukungan penuh dari orangtua, teman-teman kelas Psikologi G, dan paguyuban Abang Mpok adalah energi tak terbatas bagi Calista yang memiliki hobi travelling dan melukis sembari tersenyum manis.

Dia berharap, peran Abang Mpok bukan hanya sekadar duta, tetapi juga pionir dalam mengedukasi masyarakat, terutama dalam memanfaatkan platform digital untuk menceritakan kekayaan sejarah dan potensi wisata Kota Bekasi.

Kepada generasi muda, ia berpesan untuk bangga dengan kotanya. "Bawa semangat dan wawasan Kota Bekasi ke mana pun kita melangkah. Tunjukkan bahwa generasi muda Kota Bekasi adalah individu yang kreatif, beretika, dan bangga terhadap kotanya," ajaknya. 

Menurut pandangannya tersebut, bahwa pada akhirnya Kota Bekasi bukan hanya tempat transit, melainkan sebuah tujuan yang harus dijadikan destinasi maju dan inspiratif bagi siapapun. (*)