https://cianjur.times.co.id/
Berita

Membedah Akar Masalah Pembangunan Cianjur

Sabtu, 31 Mei 2025 - 21:45
Membedah Akar Masalah Pembangunan Cianjur Ketua DPC PKB Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, menyampaikan sambutan dalam kegiatan dialog dengan tajuk "Menata Cianjur Kita". (FOTO: DPC PKB Cianjur for TIMES Indonesia)

TIMES CIANJUR, CIANJUR – Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cianjur menggelar Dialog Pembangunan bertajuk “Menata Cianjur Kita”, yang dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Cianjur, Sabtu (31/5/2025).

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Budi Rahayu Toyib, S.Sos., M.M., M.T , Asisten Daerah Bidang Pembangunan dan Perekonomian Cianjur, Dr. H. Herlan Firmansyah, M.Ed, Akademisi Unsur Cianjur, dan Syauqi Robbani, MBA, Chairman Edelweiss Healthcare Group.

Dalam sambutan dan pengantar diskusinya, Ketua DPC PKB Cianjur, Lepi Ali Firmansyah menyampaikan apresiasi kepada Fraksi PKB DPRD Cianjur atas inisiasi dialog ilmiah ini. 

Kang Lepi sapaan akrabnya menegaskan bahwa Fraksi PKB tidak hanya berperan sebagai artikulator kepentingan publik, tetapi juga sebagai laboratorium kajian strategis untuk pembangunan daerah.

Wakil Ketua DPRD Cianjur ini juga menegaskan komitmen PKB dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Lebih lanjut dia kemudian menguraikan sejumlah masalah utama pembangunan Cianjur yang perlu menjadi perhatian bersama ke depan:
1. Rendahnya Pendapatan Masyarakat

Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 64,40 triliun, pendapatan per kapita masyarakat Cianjur tercatat hanya Rp 24,9 juta per tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata Jawa Barat (Rp 56 juta) dan nasional (Rp 78,6 juta atau setara USD 4.580). Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi daerah belum mampu menciptakan nilai tambah yang signifikan.

2. Belum Optimalnya Pembangunan SDM

Cianjur menghadapi tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM):
- Rata-rata lama sekolah (RLS): 7,33 tahun (di bawah rata-rata provinsi: 8,87 tahun)
- Harapan lama sekolah (HLS): 12,04 tahun
- Akses PAUD usia 3–6 tahun: hanya 43,99%
- Angka partisipasi murni usia 16–18 tahun: 83,83%

Selain itu, angka harapan hidup di Cianjur baru mencapai 70,96 tahun, masih di bawah Jawa Barat (75,16) dan nasional (72,13). Ini menegaskan pentingnya investasi serius di sektor pendidikan dan kesehatan.

3. Tingginya Angka Kemiskinan dan Pengangguran
- Kemiskinan: 10,14% (lebih tinggi dari Jabar: 7,46% dan nasional: 8,57%)
- Jumlah penduduk miskin: ±466.510 jiwa
- Garis kemiskinan nasional: Rp 585.292 per kapita/bulan
- Pengangguran Terbuka (TPT): 5,99%

Sektor informal: ±40% dari angkatan kerja ±1,23 juta jiwa bekerja tanpa jaminan

4. Lemahnya Daya Saing Daerah

Penanaman Modal Asing (PMA) di Cianjur hanya sebesar Rp 8 miliar, menandakan ekosistem investasi yang belum kompetitif baik dari sisi regulasi, infrastruktur, maupun efisiensi birokrasi.

5. Kemandirian Fiskal yang Lemah

Dari total pendapatan daerah sebesar Rp 4,81 triliun, hanya Rp 1,15 triliun yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sisanya, Rp 3,66 triliun, masih berasal dari transfer pemerintah pusat. 

Ini menunjukkan ketergantungan fiskal yang tinggi, sementara belanja daerah mencapai Rp 4,918 triliun idealnya dialokasikan untuk prioritas seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.

Melalui forum ini, lebih jauh Kang Lepi menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen dalam membangun Cianjur secara berkelanjutan. 

"Kami mengajak semua pihak untuk mengambil peran aktif dalam menyelesaikan tantangan pembangunan demi menciptakan Cianjur yang lebih sejahtera, mandiri, dan kompetitif," tandasnya. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cianjur just now

Welcome to TIMES Cianjur

TIMES Cianjur is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.