TIMES CIANJUR, CIANJUR – Penari cilik ini sudah mengenal dunia seni sejak usia enam tahun, tepatnya saat duduk di bangku kelas 1. Dia adalah Areta Shakila Fathiyya Triadi, siswi kelas 3 SD yang akrab disapa Areta.

Minatnya pada tari tradisional tumbuh seiring kecintaannya terhadap budaya Sunda. “Aku suka nari sejak kecil, karena seru dan bisa bikin orang senang,” ucap Areta dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (31/5/2024).

Dalam hal ini lebih lanjut, putri dari Adi Jamaludin, S.Kom, dan Tri Agustini Gandaresmi, M.Pd, ini aktif mengikuti berbagai lomba dan tampil di banyak panggung. 

Prestasinya antara lain Juara 2 lomba tari di Sukabumi, Juara Harapan 1 FLS2N, dan Juara Harapan 2 FLS3N. Ia juga pernah tampil dalam berbagai acara, termasuk lomba tari di Yogya Department Store, Ramayana Sukabumi dan Padalarang, SMPN 8 Sukabumi, hingga event di mal dan kafe.

Serta mengikuti lomba fashion show di Yogya Cianjur dan City Mall, dengan busana khas batik perpaduan aksara Sunda dan batik Cianjur.

Areta Shakila bersama Abah, Ambu, dan Kakang. (FOTO: Tri Agustini for TIMES Indonesia)

Meski masih belia, Areta sadar betul akan pentingnya melestarikan budaya. Ia melihat banyak anak-anak Sunda yang kurang mengenal keseniannya sendiri. 

“Kita ini urang Sunda asli, harus ngamumule budaya kita,” tutur Areta. Ia menilai hal ini sebagai peluang besar untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap budaya daerah, terutama melalui seni tari.

Namun, Areta juga menghadapi tantangan. Jadwal sekolahnya yang padat karena sistem full day school membuatnya harus pintar membagi waktu. Selain menari dan modeling, ia juga mengikuti les gitar dan silat. “Kadang capek, tapi aku senang,” katanya.

Lebih jauh Areta berharap, semakin banyak anak-anak Sunda yang menyukai seni tradisional. Ia mengajak generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri. 

“Minimal tahu dan suka dulu, nanti pasti bisa jaga budaya kita bareng-bareng,” ujarnya menutup penyampaian dengan penuh semangat. (*)